Individu dan Keluarga
1. Individu
a)
Pengertian Individu
Di bawah ini merupakan pengertian individu dari berbagai sumber, antara
lain :
Ø “ Individu
berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi.”
Ø
Menurut konsep
Sosiologis
“Individu berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri.”
Ø
Viniagustia
“individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. “
Ø Individu merupakan kesatuan
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Ø Individu dalam
bahasa Perancis berarti orang seorang.
Kata ini mengacu pada manusia atau satu orang manusia.
"In-dividere" berarti makhluk individual yang tidak
dapat dibagi-bagi lagi. Kata sifatnya "individual", menunjuk
pada satu orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada dirinya dan sekaligus
untuk membedakan dengan masyarakat. Ciri-ciri watak seorang individu
yang konsisten, yang memberikan kepadanya identitas khusus, disebut sebagai
"kepribadian.
Terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek
psikis rohaniah,dan aspek sosial. Aspek organik jasmaniah meliputi fisik
seorang individu itu sendiri, aspek psikis rohaniah meliputi keadaan batin atau
hati seorang individu dan hubungannya dengan sang pencipta, dan aspek sosial
meliputi kegiatan sosial yang seorang individu jalani langsung dalam
masyarakat.
Dalam proses hidupnya, seorang
individu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan
pada individu yang tertuju pada segi fisik atau biologis individu. Sedangkan,
Perkembangan adalah perubahan individu tertuju pada segi mental psikologis
individu, denagn kata lain proses menuju kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan individu
dipengaruhi beberapa faktor. Mengenai hal tersebut ada tiga pandangan, yaitu:
- Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar fakor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Misalnya, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula.
- Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkuganlah yang akan menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik.
3. Pandangan
konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor
diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi yang harus
disesuaikan dengan diciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bisa tumbuh
secara optimal. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan sebelumnya
Tujuan individu
Setiap
individu pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dalam hidupnya, hanya saja
cara menggapainya yang berbeda. Apabila dilihat secara Agama, seorang individu
lahir di dunia memiliki tujuan untuk dapat melalui cobaan di dunia dan menabung
serta mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat, yaitu kehidupan abadi yang
sesungguhnya.
Di
dalam masyarakat individu memiliki tujuan untuk dapat mengambil peran dalam
masyarakat, dapat bersosialisasi dengan sesama, serta ada pula individu yang
memiliki tekad untuk memndapatkan penghargaan dalam masyarakat.
Dalam
sebuah keluarga individu memiliki tujuan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup, menemukan jati diri atau kepribadian saat
hendak beranjak dewasa, memberikan kasih sayang dan mendapatkan kasih sayang
dari anggota keluarga itu sendiri, meneruskan garis keturunan, dan lain-lain.
Ssetiap
individu memiliki tujuan yang berbeda antara individu yang satu dengan individu
lainya. Tergantung pada visi dan misi hidup mereka sendiri. Tetapi kebutuhan
untuk bertahan hidup biasanya menjadi dorongan bagi seorang individu untuk
mencapai tujuan.
Secara
garis bersar tujuan individu adalah memenuhi kebutuhan hidup agar dapat terus
melangsungkan kehidupannya, membina sebuah keluarga untuk meeruskan garis
keturunan, mencari jati diri , bersoasialisasi dengan lingkungan sekitar, serta
mendapatkan peran dalam masyarakat.
Logika Individu
Apabila
disimpulkan individu adalah manusia yang
memiliki ciri khas khusus, berbeda dengan yang lainnya. Dalam seorang individu terdapat segi
perbedaan yang perlu mendapat perhatian diantaranya yaitu perbedaan dalam
kecerdasan, kecakapan, hasil belajar,
bakat, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kepribadian, cita-cita, kebutuhan, minat,
pola-pola dan tempo perkembangan, ciri-ciri jasmaniah, dan yang terakhir adalah
latar belakang lingkungan.
Salah
satu ciri khusus pada individu terlihat dalam perbedaan kepribadiannya.
Individu memiliki kepribadian yang berbeda antara individu satu dengan invididu
lainnya. Kepribadian sendiri merupakan Ciri-ciri
watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya
identitas khusus.
kepribadian adalah ciri-ciri / karakteristik watak individu
yang konsisten yang berkenaan dengan sikap, keinginan, pola pikiran dan tingkah
laku untuk berbuat, berpikir, dan merasakan khususnya apabila individu
itu berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan di
lingkungannya. Kepribadian mempunyai karakteristik yang konsisten dan
mencirikan kepribadian secara normal.
Karakteristik kepribadian tersebut merupakan perpaduan
antara bawaan atau warisan yang dibawa sejak lahir dengan faktor lingkungan.
Faktor bawaan atau warisan yang dimiliki oleh individu maupun kondisi
lingkungannya tidaklah sama, sehingga tidak akan terjadi dua individu
memiliki kepribadian yang sama.
Jadi setiap individu mempunyai kepribadian
sendiri-sendiri yang berbeda dengan kepribadian individu lain
Manusia adalah mahluk yang
dapat dipandang dari berbagai sudut pandang . Sejak ratusan tahun sebelum
masehi, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang
mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia
sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal
adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau homo sapiens, mahluk yang
berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan
seterusnya.
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal tersebut, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yang sebaik-baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti telah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah-masalah bagi dirinya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawaperubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungan.
Dengan berpegang kepada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara dalam memenuhi kebutuhannya, maka kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan perwujudan usaha pemenuhan kebutuhan tersebut. Sekolah hendaknya menyadari hal tersebut, baik dalam mengenal kebutuhan-kebutuhan pada diri siswa, maupun dalam memberikan bantuan yang sebaik-baiknya dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti telah dikatakan di atas, kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah-masalah bagi dirinya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kebutuhan dalam diri individu yaitu kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
Sebagai contoh pada awal kehidupannya bagi
seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli dengan apa saja
yang terjadi diluar dirinya. Ia sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah
terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka ia akan mulai mengenal
lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman,
keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan
non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya
Sumber:
2. Keluarga
PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat
dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
DEFINISI
KELUARGA
1.
Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3.
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat
disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
Ada beberapa jenis keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak
atau anak-anak, keluarga
konjugal
yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana
terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.:
Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan
di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman,
bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.
TUJUAN
KELUARGA
Apabila
dilihat dari aspek biologis , Keluarga pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai
generasi penerus, yang dalam arti bahwa sesungguhnya setiap keluarga mempunyai
keinginan untuk mempunyai anak dalam mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga
tersebut.
Dibentuknya sebuah keluarga apabila
dilihat dari aspek orang tua terhadap anak memiliki tujuan untuk mendidik anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak, mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik, melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa
terlindung dan merasa aman, berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota
keluarga, menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Tujuan keluarga dilihat secara
agama memiliki tujuan untuk memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur
kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
Dalam segi pemenuhan kebutuhan
keluarga bertujuan mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
menciptakan
suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama,
bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya. Hal tersebut juga
menjadi tujuan dibentuknya keluarga dalam aspek rekreatif.
Dan
tujuan yang terakhir adalah untuk Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa
aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
Logika keluarga
Keluarga
merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari ayah, ibu
dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam
melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas
sebagai pendidik. Setiap anggota keluarga memilikki peran yang berbeda-beda, tergantung pada tugas dan posisi mereka dalam keluarga tersebut.
dan anak. Ayah dan ibu secara ideal tidak terpisah tetapi bahu membahu dalam
melaksanakan tanggung jawab sebagai orang tua dan mampu memenuhi tugas
sebagai pendidik. Setiap anggota keluarga memilikki peran yang berbeda-beda, tergantung pada tugas dan posisi mereka dalam keluarga tersebut.
Dalam
sebuah keluarga seorang ayah memiliki peran sebagai sumber kekuasaan, dasar
identifikasi, Penghubung dengan dunia luar, Pelindung terhadap ancaman dari
luar, Pendidik segi rasional, dll.
Sedangkan
seorang ibu memiliki peran untuk memberi aman dan sumber kasih sayang,tempat
mencurahkan isi hati, pengatur kehidupan rumah tangga, Pembimbing kehidupan
rumah tangga, Pendidik segi emosional, Penyimpan tradisi,dsb.
Peranan
anak dalam keluarga adalah sebagai penerus kedua orang tuanya kelak, dan
sebagai anak yang memilliki kewajiban untuk belajar dan patuh pada kedua orang
tua. Serta mendapatkan hak yaitu kasih sayang dari orang tua.
pada
hakekatnya keluarga merupakan wadah pembentukan masing-masing anggotanya,
terutama anak-anak yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orang
tuanya.
Keluarga adalah tempat perkembangan awal
seorang anak, sejak saat
kelahirannya sampai proses perkembangan jasmani dan rohani berikutnya. Bagi
seorang anak, keluarga memiliki arti dan fungsi yang vital bagi kelangsungan
hidup maupun dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya.
Untuk mencapai perkembangannya seorang anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan rasa aman untuk berlindung dari orang tuanya. Tanpa sentuhan manusiawi itu anak akan merasa terancam dan penuh rasa takut.
Keluarga merupakan dunia keakraban seorang anak. Sebab dalam keluargalah dia mengalami pertama-tama mengalami hubungan dengan manusia dan memperoleh representasi dari dunia sekelilingnya. Pengalaman hubungan dengan keluarga semakin diperkuat dalam proses pertumbuhan sehingga melalui
pengalaman makin mengakrabkan seorang anak dengan lingkungan keluarga.
Keluarga menjadi dunia dalam batin anak dan keluarga bukan menjadi suatu
realitas diluar seorang anak akan tetapi menjadi bagian kehidupan pribadinya
sendiri.
kelahirannya sampai proses perkembangan jasmani dan rohani berikutnya. Bagi
seorang anak, keluarga memiliki arti dan fungsi yang vital bagi kelangsungan
hidup maupun dalam menemukan makna dan tujuan hidupnya.
Untuk mencapai perkembangannya seorang anak membutuhkan kasih sayang, perhatian dan rasa aman untuk berlindung dari orang tuanya. Tanpa sentuhan manusiawi itu anak akan merasa terancam dan penuh rasa takut.
Keluarga merupakan dunia keakraban seorang anak. Sebab dalam keluargalah dia mengalami pertama-tama mengalami hubungan dengan manusia dan memperoleh representasi dari dunia sekelilingnya. Pengalaman hubungan dengan keluarga semakin diperkuat dalam proses pertumbuhan sehingga melalui
pengalaman makin mengakrabkan seorang anak dengan lingkungan keluarga.
Keluarga menjadi dunia dalam batin anak dan keluarga bukan menjadi suatu
realitas diluar seorang anak akan tetapi menjadi bagian kehidupan pribadinya
sendiri.
Dalam
keluarga seorang dipertalikan dengan hubungan batin yang satu dengan lainnya.
Hubungan itu tidak tergantikan Arti seorang ibu tidak dapat dengan tibatiba digantikan
dengan orang lain.
Keluarga dibutuhkan seorang anak untuk mendorong, menggali, mempelajari dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan, religiusitas, norma-norma dan sebagainya. Nilai-nilai luhur tersebut dibutuhkan sesuai dengan martabat
kemanusiaannya dalam penyempumaan diri.
Keluarga dibutuhkan seorang anak untuk mendorong, menggali, mempelajari dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan, religiusitas, norma-norma dan sebagainya. Nilai-nilai luhur tersebut dibutuhkan sesuai dengan martabat
kemanusiaannya dalam penyempumaan diri.
Pengenalan
didalam keluarga memungkinkan seorang anak untuk mengenal
dunia sekelilingnya jauh lebih baik. Hubungan diluar keluarga dimungkinkan
efektifitasnya karena pengalamannya dalam keluarga.
dunia sekelilingnya jauh lebih baik. Hubungan diluar keluarga dimungkinkan
efektifitasnya karena pengalamannya dalam keluarga.
Keluarga merupakan tempat pemupukan dan
pendidikan untuk hidup
bermasyarakat dan bernegara agar mampu berdedikasi dalam tugas dan
kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga keluarga menjadi tempat
pembentukan otonom diri yang memiliki prinsip-prinsip kehiduupan tanpa mudah
dibelokkan oleh arus godaan.
bermasyarakat dan bernegara agar mampu berdedikasi dalam tugas dan
kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga keluarga menjadi tempat
pembentukan otonom diri yang memiliki prinsip-prinsip kehiduupan tanpa mudah
dibelokkan oleh arus godaan.
Keluarga menjadi fungsi terpercaya untuk saling membagikan beban masalah, mendiskusikan pokok-pokok masalah, mematangkan segi emosional,
mendapatkan dukungan spritual dan sebagainya.
Dalam keluarga dapat terealisasi makna
kebersamaan, solidaritas, cinta kasih, pengertian, rasa hormat menghormati clan
rasa merniliki.
Keluarga
menjadi pengayoman dalam beristirahat, berekreasi, menyalurkan
kreatifitas dan sebagainya. Pengalaman dalam interaksi sosial pada keluarga
akan turut menentukan pola tingkah lakunya terhadap orang lain dalam
pergaulan diluar keluarganya. Bila interksi sosial didalarn kelompok karena
beberapa sebab tidak lancar kemungkinan besar interaksi sosialnya dengan
masyarakat pada umumnya juga akan berlangsung dengan tidak wajar.
kreatifitas dan sebagainya. Pengalaman dalam interaksi sosial pada keluarga
akan turut menentukan pola tingkah lakunya terhadap orang lain dalam
pergaulan diluar keluarganya. Bila interksi sosial didalarn kelompok karena
beberapa sebab tidak lancar kemungkinan besar interaksi sosialnya dengan
masyarakat pada umumnya juga akan berlangsung dengan tidak wajar.
Peranan
keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar